November 01, 2012

menulis. kembali.


Rasanya jemari ini mulai kaku. Ada banyak potret kehidupan yang terlewati namun tak jua tertuliskan. Aku pada akhirnya khawatir bahwa sesungguhnya bukan jemari ini yang tak lagi lincah menari, ide yang tak kunjung datang, atau waktu yang tak mau bersahabat.

Boleh jadi, ini soal hati.

Aku masih sulit mengungkapkannya. Tapi ada banyak hal yang dapat dikaitkan. Tentang hati yang bersih, powerfull, yang dapat menggerakkan diri ini untuk menulis kebaikan, menuliskan kebermanfaatan. Tentang tujuan, impian, asa, cita-cita atau apalah namanya. Tentang hati yang lembut, yang ... (aku berhenti cukup lama untuk menuliskan kelanjutan tulisan ini).

Kemudian, aku teringat mereka. Lelaki yang kucintai. Wanita yang kucintai. Yang memberiku banyak kenangan, pelajaran, arti hidup -bahwa hidup untuk mati?- Aku.. aku terbalut rindu yang sangat. Tapi aku bukannya lemah. Aku ingin kau tahu dan tak memiliki rasa kasihan kekhawatiran berlebih. Aku baik-baik saja.

Ini, mungkin saja, hanya sebuah cara agar aku dapat menulis kembali.

 
***
di balik 3 jendela,
1 November 12 pk. 12.09 wib
"Di titik melankolis tertinggi, menulislah!"

Published with Blogger-droid v2.0.9