December 02, 2012

Banyak Bercerita Sedikit Menulis

Rasanya agak shock juga. Dari 30 hari yang bergulir di bulan November, ternyata saya hanya menyumbang satu tulisan untuk blog ini. Bahkan kegiatan membacapun seolah ikut-ikutan membawa progress yang buruk. Hanya satu buku yang tuntas dibaca. Itupun buku yang sudah beberapa bulan lalu saya cicil halamannya. Haissh..

Saya lantas teringat sebuah komen dari Desti di postingan saya sebelumnya:

"Jika tidak menulis biasanya seorang wanita akan bercerita.. dorongan ini tidak bisa ditahan.. jika tidak dua2nya dia tidak sedang berfikir, tapi sedang merasakan sesuatu yg tidak mudah atau tidak seperti biasanya untuk dibagi."

Tepat sekali!

Akhirnya saya menyadari bahwa apa yang disampaikan kawan saya tersebut ada benarnya juga. Dulu saya biasa menulis di kala malam sebelum mata terpejam. Waktupun masih teramat luang saat itu. Jadi sedikit-sedikit masih ada kesempatan untuk menulis. Hampir setiap hari, ada saja kisah yang saya tuangkan ke dalam blog. Begitulah, saya memang senang bercerita lewat media apapun. Tapi lain dulu lain sekarang. Aktivitas yang mulai padat namun kebutuhan untuk berbagi cerita justru meningkat tajam, membuat saya akhirnya tanpa sadar tak lagi memasukkan kegiatan updating blog ke dalam prioritas utama.

Saya kemudian memilih cara yang lebih instan: berbincang dengan seseorang.

Bersyukur saya memiliki adik yang merangkap sebagai teman curhat. Sebenarnya aktivitas berbagi cerita telah saya lakukan semenjak kepergian ibu beberapa tahun yang lalu. Saat itu adik saya masih duduk di bangku SMA dan rasanya perlu untuk didampingi. Saya lalu mencoba menjadi pendengar yang baik seperti yang ibu lakukan dulu. Lumayanlah, dengan sedikit pancingan cerita, adik saya perlahan-lahan mulai terbuka untuk menceritakan hal-hal menarik yang ia dapatkan selama di sekolah.

me and my lovely sister
Seiring waktu yang bergulir, kebutuhan bercerita itu bukan hanya milik adik saya. Sayapun sering mengambil alih waktu curhatnya, memintanya untuk gantian mendengarkan kisah yang saya alami. Begitulah, di kala pagi, saat mematut di cermin sambil mengenakan jilbab segi empat kami, akan ada satu dua cerita yang terlontar dari mulut yang satu dan sepasang telinga yang siap mendengarkan dari yang lain.

Dan belakangan, kebutuhan bercerita itu rasanya semakin memuncak. Kami lantas secara otomatis menambah jam curhat, seringnya selepas kami beraktivitas di luar rumah. Kadang sambil makan, di lain waktu sambil bersantai di ruang tengah, bahkan tak jarang saat kami sudah dalam posisi siap untuk menuju pulau kapuk. Entah siapa yang memulai curhat duluan, tak jadi soal. Hingga tak terasa satu dua jam terlewati hanya untuk sesi berbagi cerita itu. Apa yang ingin disampaikan telah semuanya dimuntahkan. Menulisnya kembali ke dalam blog? Oh, saya sudah mengantuk, kawan!

Dan boleh jadi, paragraf demi paragraf yang saya tulis ini -lagilagi- hanyalah sebuah bentuk pembenaran atas ketidakmampuan saya mengelola waktu dengan baik. Harusnya saya sudah bisa mengatasi ke-jetlag-an saya akan hal-hal baru yang dua bulan terakhir harus saya jalani. 

Kemudian teringat obrolan dengan Mba Elita saat kami mengunjungi Penerbit Gramedia pekan lalu. "Mumpung masih single, manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk menulis." Ah, rasanya ini bukan kali pertama saya mendapat nasehat semacam ini. Tapi pesan teman di grup menulis saya tersebut seolah menjadi pengingat kembali agar saya bisa serius dalam menyisihkan waktu saya untuk menulis. Ini juga harusnya yang menjadi motivasi saya, apalagi jika mengetahui bahwa yang memberi nasehat itu adalah para ibu rumah tangga atau working mom yang tetap produktif menulis.

Baiklah, mengawali bulan Desember ini, mari mengumpulkan semangat menulis dan membaca kembali! Yosh! Saya pasti BISA!! ^^b

***
di balik 3 jendela,
1 Desember 2012 pk. 23.14 wib
 dan mimpi bertemu ayah serasa menjadi pembuka yang manis di akhir tahun ini :)

10 comments:

  1. huwaaa mbak Ai, tertakdir betul pagi ini aku terjeblos dimari, blogku juga g berisi sebulan ini.. dan rasa yang sama, jadi banyak curhat ><

    ReplyDelete
  2. hihi. iya des, bisa ngepas gini yah.. tadi juga udah duga pas liat livetrack, ada jejak dari jogja. :D

    ReplyDelete
  3. kalau kasusnya saya nih, mbak Ai, sepertinya karena kelewat terlalu banyak hal yang terjadi untuk kemudian menjadi tulisan, tetapi jadilah semakin bingung buat nulisnya gimana hehehe

    ReplyDelete
  4. nah, berarti harus segera diikat tuh, nas. atau dibuat poin2 ceritanya. saya biasa gitu, ditulis di note hp. cuma belakangan ini juga gak dilakukan sih :))

    ReplyDelete
  5. ada yang kangen lho nanti ama tulisannyaa :D

    potonya baguus :D hangattt

    ReplyDelete
    Replies
    1. kamu yaa hay? gak usah malu2 lah untuk mengakuinya :p

      Delete
  6. Replies
    1. lantas apa makna di balik keheninganmu itu rif? :)

      Delete
  7. iiih sama. Biasanya kalau aku udah curhat juga udah malas nulis. Tapi sering juga dari curhat2an ama teman malah pengin nulis. hehehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe... toss, mba! tapi aku suka gak sejalan nih antara curhat dan nulis. sekarang lebih banyak curhatnya ketimbang nulis :))

      Delete

Makasih atas kunjungannya... Sila sila tinggalkan komentar di sini ^^