September 14, 2012

[Fiksi] Al Quran El


Sesungguhnya, hati manusia itu berkarat seperti berkaratnya besi. Sahabat-sahabat bertanya, "Apakah pengilapnya, Wahai Rasulullah?" Rasulullah menerangkan, "Membaca al Quran dan mengingati maut/mati" (HR al Baihaqi)

Tes..

Airmata El tiba-tiba saja jatuh. Hal pertama yang terlintas di pikirannya saat membaca hadits itu adalah sosok lembut yang biasa ia panggil ibu. Dua poin penting dalam hadits itu, membaca al Quran dan mengingat kematian, telah mengingatkan El pada ibunya.

Dulu, di buku catatan kecilnya yang masih kosong, Sang Ibu pernah menulis biodata El di halaman depan buku tersebut.

Nama: El Khansa
Usia: 18 tahun
Alamat: Jl. Anggrek Raya No. 22
Hobi: Membaca al Quran dan makan rujak

El tak lantas marah karena aksi ibunya kali ini. Biasanya, buku catatan El sering digunakan ibunya untuk menulis resep-resep yang didapat sehabis menonton acara masak. Namun, saat itu El justru terharu. Ia menyadari bahwa ibunya sangat perhatian padanya. Bahkan Sang Ibu tahu bahwa anaknya suka sekali makan rujak. Ibunya pun tahu bahwa sang anak belum bisa tidur sebelum menamatkan membaca al Quran sesuai targetan hariannya. Maka, ibu El menganggap bahwa membaca al Quran adalah hobi. Padahal, itu adalah kewajiban bagi setiap muslim.

Dari sosok ibu jualah, El belajar tentang kematian. Ia harus menerima kenyataan bahwa ibunda tercinta harus pergi mendahuluinya. Tak ada lagi kejutan berupa rujak/asinan di dalam kulkas saat ia pulang ke rumah. Buku catatannya pun bersih dari corat coret resep ibunya. Mengingat ibunya berarti mengingat kematian. Satu fase hidup yang nantinya juga akan ia hadapi. Ya, karena setiap yang bernyawa pasti akan kembali pada Rabb Yang Maha Kuasa.

El kemudian mengambil al Quran-nya yang mulai berdebu. Kitab suci itu sudah begitu lama tak disentuhnya, berganti dengan text book perkuliahan dan novel-novel karya penulis terkenal dari dalam negeri hingga tingkat dunia. Dibacanya kembali al Quran meski lidahnya terasa kaku. Satu ayat, dua ayat. Hingga satu juz al Quran yang ia baca membuatnya terlelap.

El sesungguhnya tak pernah tahu bahwa tidurnya saat itu takkan pernah lagi membangunkannya.

-o-


Tulisan ini pernah saya poskan di blog Multiply yang sebentar lagi akan digusur.
Disunting seperlunya untuk diikutsertakan dalam giveaway Elfarizi 4th Anniversary

5 comments:

  1. Waaah, meski padat, pesannya dapat banget. Makasih ya, sudah dicatat :)

    ReplyDelete
  2. makasih udah mampir dan baca El.. makasih juga untuk giveaway-nya. moga blognya bermanfaat yaa :)

    ReplyDelete
  3. Aiiiii aku datanngggg... *anis

    ReplyDelete
    Replies
    1. aih.. ternyata rumahmu di wordpress toh.. following aah :P

      Delete
  4. Ada award nih sekaligus pengumuman Elfrize. Cek, ya, kawan-kawan :)

    http://elfarizi.wordpress.com/2012/10/30/akhirnya-ini-dia-pemenangnya/

    ReplyDelete

Makasih atas kunjungannya... Sila sila tinggalkan komentar di sini ^^